![]() |
|||
|
.::Profile::.
Seksi Kajian Mutu Pendidikan LPMP Gorontalo Jl. Tunggulo Tilongkabila Kab. Bone Bolango Gorontalo K l i k : AlbuM KMP CreW .:: C r e W ::. .:: !Yahoo Msg! ::. .:: L i n k s ::. .::Pesan Kamu::.
Anda PengunjunG Ke: .:: Ar$hip KMP ::. 02/01/2005 - 03/01/2005 03/01/2005 - 04/01/2005 04/01/2005 - 05/01/2005 05/01/2005 - 06/01/2005 06/01/2005 - 07/01/2005 07/01/2005 - 08/01/2005 04/01/2006 - 05/01/2006 .:: Thanks To ::.
|
Thursday, April 21, 2005 Ibu Kita Kartini Ibu kita Kartini putri sejati Putri Indonesia harum namanya Ibu kita Kartini pendekar bangsa Pendekar kaumnya untuk merdeka Wahai Ibu Kita Kartini, putri yang mulia Sungguh besar cita - citanya bagi Indonesia ... Hari ini segenap para ibu, wanita, perempuan se-Indonesia memperingati Hari Kartini! Seorang ibu yang telah berjasa memperjuangkan nasib wanita hingga derajatnya sama dengan pria, yang terkenal dengan bukunya Door Duis Ternis Tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Trus.. gimana cita-cita perjuangan Kartini hingga saat ini? Harus diakui, bahwa perjuangan yang dicita-citakan Kartini ternyata masih jauh dari harapan. Memang benar bahwa ada banyak wanita yang berhasil meraih pendidikan tinggi dan sukses di kariernya, bahkan ada pula yang jadi menteri. Namun kalau realitas lain yang ada kita buka dengan hati, mata dan telinga kita, maka sebenar-nya apa yang diingini Kartini secara mendasar masih jauh dari kenyataan. Harus dilihat bahwa nilai-nilai perjuangan Kartini tidak berhenti pada persamaan hak antara pria dan wanita, atau wanita memperoleh pendidikan yang tinggi, wanita duduk di pemerintahan, wanita sukses dalam berkarier, namun pada dimensi yang lain yang masih belum nampak adalah, semangat atau keberanian untuk menyuarakan kebenaran, keadilan, menuntut hak yang menjadi haknya yang didasari dengan hati nurani. Pada waktu itu pun Kartini berjuang dengan didasari hati nurani. Ia berjuang atas kebenaran dan keadilan. Kebenaran bahwa kaum wanita tidak pada tempatnya hanya sebagai "konco wing-king" (teman belakang) yang tugasnya hanya mengurusi keluarga, mengurusi dapur saja. Keadilan, bahwa kaum wanita pun harus diperlakukan secara adil, terutama kesempatan dalam memperoleh pendidikan. Itulah sebenarnya makna perjuangan Kartini. Ia berani untuk berseberangan dengan tatanan budaya Jawa, menentang feodalisme, berbagai macam praktek budaya yang sangat mengekang kebebasan kaum wanita untuk menunjukkan eksistensinya. Stt.. di KMP ada juga lho sosok ibu Kartini yang kalem en anggun.. nih dia..! |
||